IOI 2016

Post ini melanjutkan dari post terakhir mengenai Pelatnas 4 TOKI 2016.

Keberangkatan

Setelah perjalanan dan seleksi yang panjang, akhirnya Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) siap untuk mengikuti International Olympiad in Informatics (IOI) 2016. Bagi TOKI, perjalanan menuju IOI 2016 dimulai pada hari Kamis, 11 Agustus 2016. Sepuluh orang yang akan berangkat menuju IOI 2016 telah berkumpul di bandara internasional Soekarno-Hatta pada pukul 6 pagi. Ke sepuluh orang tersebut adalah :

  1. Bapak Rully Soelaiman – Pembina TOKI, Delegation Leader untuk tim Indonesia
  2. Jonathan Irvin Gunawan – TOKI SC, Deputy Leader untuk tim Indonesia
  3. Sergio Vieri – Peserta untuk tim Indonesia
  4. Stacia Edina Johanna – Peserta untuk tim Indonesia
  5. Kwee Lung Sin – Peserta untuk tim Indonesia
  6. Muhammad Yusuf Sholeh – Peserta untuk tim Indonesia
  7. Bapak Fauzan Joko Sularto – Pembina TOKI, tamu untuk tim Indonesia
  8. Bapak Rosyid Ahmadi – Kementrian Pendidikan Nasional, tamu untuk tim Indonesia
  9. Ibu Inggriani Liem – Pembina TOKI, tamu untuk tim Indonesia
  10. Ibu Erlina Susi Santoso Tan – Ibu dari Sergio Vieri, tamu untuk tim Indonesia

img_2589
Berfoto sambil menunggu keberangkatan.

TOKI 2016 berangkat pada pukul 8:55 menggunakan maskapai Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR959 menuju Doha, diikuti dengan QR229 menuju Moscow, dan diakhiri dengan S7 69 menuju Kazan. TOKI 2016 tiba di Kazan pada pukul 1:25 pada hari Jumat, 12 Agustus 2016. TOKI 2016 dijemput oleh beberapa student helper IOI 2016 dan kemudian diantarkan menuju tempat kompetisi. TOKI 2016 kemudian menuju tempat pendaftaran, dimana kami mendaftarkan dan memastikan kehadiran tim Indonesia. TOKI 2016 pun diberikan barang-barang keren dari panitia IOI, yang meliputi dua kaos, tas, botol minum, tanda pengenal (badge), tiga kaos kaki, topi, dan lain lain. Setelah itu, TOKI 2016 pun diantarkan ke tempat penginapan masing-masing (tempat penginapan untuk delegation leader, kontestan, dan tamu berbeda-beda). Kami semua pun beristirahat setelah perjalanan hampir 24 jam yang cukup melelahkan.

img_4392
TOKI 2016 tiba di Kazan dan disambut oleh beberapa helper IOI 2016 di bandara Kazan.

IOI – Pembukaan dan practice round

Kegiatan IOI dimulai pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016. Kegiatan dimulai dengan acara practice round pada pukul 10:00 sampai 12:30. Pada acara ini, seluruh peserta dan delegation leader (dan juga tamu) diperbolehkan untuk memasuki area kompetisi. Acara ini bertujuan agar para peserta terbiasa menggunakan komputer dan sistem online judge yang digunakan pada IOI 2016.

Top 4 TOKI 2016 mengikuti practice round
Top 4 TOKI 2016 mengikuti practice round

Kegiatan diikuti dengan acara pembukaan IOI 2016 dan penjelasan peraturan IOI 2016. Pada tahun ini, salah satu peraturan baru pada IOI 2016 ini adalah peraturan yang tidak memperbolehkan peserta untuk memanfaatkan umpan balik dari grader untuk reverse-engineer (mendapatkan informasi dari) testdata yang diberikan. Namun, peraturan ini mendapatkan banyak pertanyaan dan keraguan dari para leader dari banyak negara. Pertanyaan dan keraguan disebabkan karena definisi reverse-engineer yang kurang jelas dan ambigu. Karenanya, panitia IOI akhirnya memutuskan untuk menggagalkan peraturan ini untuk IOI 2016.

IOI – Kontes hari pertama

Malamnya, para peserta beristirahat untuk persiapan kontes pada besok paginya. Sementara itu, para leader membaca soal untuk IOI 2016 hari pertama agar para leader dapat menyampaikan keberatannya terhadap soal-soal. Selain itu, para leader juga menterjemahkan soal agar kontestan negaranya dapat membaca soal IOI dalam bahasanya sendiri. Terdapat tiga soal yang diberikan pada hari pertama, yang mana setiap soal memiliki maksimal nilai 100 bila diselesaikan secara sempurna.

Esok paginya, Minggu 14 Agustus 2016, kompetisi IOI 2016 hari pertama dimulai pada pukul 9:00 sampai 14:05. Kontes diperpanjang 5 menit karena adanya gangguan teknis pada beberapa saat terakhir kontes. Pada akhir hari pertama kontes, dari total nilai 300 yang dapat diraih peserta,

  1. Stacia Edina Johanna mendapatkan total nilai 157 dan berada pada peringkat 74 pada posisi medali perak.
  2. Kwee Lung Sin mendapatkan total nilai 143 dan berada pada peringkat 110 pada posisi medali perunggu.
  3. Sergio Vieri mendapatkan total nilai 111 dan berada pada peringkat 150.
  4. Muhammad Yusuf Sholeh mendapatkan total nilai 103 dan berada pada peringkat 170.

Terdapat 308 peserta resmi pada IOI 2016. Regulasi IOI mengatakan “Nilai yang dibutuhkan untuk meraih medali perunggu adalah nilai terkecil sedemikian sehingga paling banyak setengah dari seluruh kontestan meraih medali”. Namun, terdapat 19 peserta yang meraih nilai 111. Bila seluruh peserta yang mendapatkan nilai 111 diberikan medali perunggu, maka terdapat 168 peserta yang meraih medali perunggu, yang mana lebih dari setengah dari seluruh kontestan. Karena itu, pada akhir hari pertama, posisi Sergio Vieri adalah posisi tanpa medali. Karenanya, pada akhir hari pertama, tim Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu, sama seperti hasil tim Indonesia pada tahun 2002.

IOI – Kontes hari kedua

Dua hari kemudian, Selasa, 16 Agustus 2016, kompetisi IOI 2016 hari kedua dimulai pada pukul 9:00 sampai 14:00. Seperti pada hari pertama, terdapat tiga soal yang diberikan pada hari kedua, yang mana setiap soal memiliki maksimal nilai 100 bila diselesaikan secara sempurna. Karenanya, nilai total maksimal yang dapat diraih peserta adalah 600. Pada akhir hari kedua kontes, dari total nilai 600 yang dapat diraih peserta pada kedua hari kompetisi,

  1. Kwee Lung Sin mendapatkan total nilai 306 dan berada pada peringkat 89 pada posisi medali perunggu.
  2. Stacia Edina Johanna mendapatkan total nilai 289 dan berada pada peringkat 110 pada posisi medali perunggu.
  3. Muhammad Yusuf Sholeh mendapatkan total nilai 256 dan berada pada peringkat 135 pada posisi medali perunggu..
  4. Sergio Vieri mendapatkan total nilai 251 dan berada pada peringkat 142 pada posisi medali perunggu.

Dengan kata lain, tim Indonesia berhasil meraih empat medali perunggu pada IOI 2016, sama seperti hasil tim Indonesia pada tahun 2007 dan 2014. Hasil ini berarti kita belum berhasil mengalahkan beberapa negara-negara tetangga seperti Singapura, yang meraih satu emas, dua perak, dan satu perunggu, dan juga Vietnam, yang meraih dua emas, satu perak, dan satu perunggu. Namun hasil perolehan empat medali adalah suatu hasil yang patut dibanggakan, karena tidak ada peserta yang pulang dengan tangan kosong. IOI 2016 tahun ini dimenangkan oleh Ce Jin dari China yang mengumpulkan total nilai 597. Ini berarti tidak ada peserta yang berhasil mendapatkan nilai sempurna pada IOI 2016, pertama kalinya sejak IOI 2013.

IOI – Penutupan

Dua hari kemudian, Kamis, 18 Agustus 2016, pada pukul 9:00 sampai 13:00 kegiatan diawali dengan rapat para leader dari berbagai tim dan panitia IOI untuk membicarakan masa depan IOI. Salah satu hal penting yang dibahas adalah penghapusan bahasa C dan Pascal untuk IOI, dan menambahkan bahasa Python sebagai second class language (panitia tidak menjamin bahasa Python akan dapat digunakan untuk mendapatkan nilai sempurna, karena bahasa Python lebih lambat dari bahasa lainnya). Penghapusan bahasa C dan Pascal  diusulkan karena banyaknya bahasa pada IOI berarti tim Scientific IOI harus menyiapkan skeleton untuk setiap bahasa. Setelah perdebatan yang panjang, para leader dan panitia pun memutuskan untuk menghapus bahasa C karena dirasa sangat mirip dengan bahasa C++, dan belum menghapus bahasa Pascal sampai setidaknya IOI 2019, karena masih adanya beberapa peserta yang menggunakan bahasa tersebut. Bahasa Python pun belum ditambahkan sampai setidaknya IOI 2017.

Pada pukul 16:00 – 18:00 pun IOI 2016 resmi ditutup dengan pembagian medali IOI. Seperti yang sudah diperkirakan, seluruh anggota dari tim Indonesia mendapatkan medali perunggu. Selamat untuk Lung Sin, Stacia, Yusuf, dan juga Sergio. Terima kasih banyak atas seluruh kerja keras dan usaha kalian. Bagi Stacia dan Yusuf yang saat ini sudah meninggalkan bangku SMA, IOI 2016 adalah IOI terakhir yang bisa diikuti. Namun bagi Lung Sin dan Sergio yang saat ini masih duduk di bangku SMA, medali perunggu pada IOI 2016 merupakan pengalaman dan pelajaran berharga yang dapat mereka gunakan untuk IOI kedepannya. Marilah kita berharap agar Sergio dan Lung Sin bisa mendapatkan prestasi yang lebih baik untuk Indonesia pada IOI kedepannya.

img_4456
Pembagian medali Sergio Vieri
img_4463
Pembagian medali Muhammad Yusuf Sholeh
img_4475
Pembagian medali Stacia Edina Johanna
img_4484
Pembagian medali Kwee Lung Sin
img_4583
Pembagian piala Ce Jin, peringkat pertama IOI 2016
img_2876
Empat medali yang diraih tim Indonesia pada IOI 2016

img_9500

Pembagian medali pun sekaligus mengakhiri kegiatan IOI 2016.

Kepulangan

Esok paginya, Jumat 19 Agustus 2016, TOKI 2016 kembali ke Indonesia. TOKI 2016 meninggalkan Kazan pada pukul 6:00 menggunakan penerbangan S7 70 ke Moscow, diikuti dengan penerbangan QR 234 ke Doha, dan diakhiri dengan QR 958 ke Jakarta. TOKI 2016 tiba di Jakarta pada hari Sabtu, 20 Agustus 2016 pada pukul 7:40 pagi. TOKI 2016 pun disambut oleh Kementrian Pendidikan Nasional.

img_9560
Penyambutan TOKI 2016 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Penutup

IOI 2016 mengakhiri seluruh kegiatan TOKI pada “musim” 2015/2016 yang dimulai dari OSK 2015, OSP 2015, OSN 2015, Pelatnas 1 TOKI 2016, Pelatnas 2 TOKI 2016, Pelatnas 3 TOKI 2016, dan Pelatnas 4 TOKI 2016. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Bapak/Ibu Pembina TOKI yang telah mendukung seluruh kegiatan TOKI pada “musim” 2015/2016. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pembuat soal, Scientific Committee, Technical Committee, asisten dan semua orang yang terlibat pada proses terlaksananya OSK, OSP, OSN, maupun pelatnas. Terima kasih juga kami tujukan kepada IA-TOKI atas dukungannya dalam seluruh kegiatan pada “musim” ini. Tanpa TLX yang dibuat oleh IA-TOKI, pastinya OSN dan Pelatnas tidak akan berjalan seperti seharusnya.

Post ini sekaligus menutup seluruh post kegiatan pada “musim” 2015/2016. Kami berharap Tim Olimpiade Komputer Indonesia dapat menjadi lebih baik pada tahun-tahun kedepannya, salah satunya adalah dalam hal perolehan medali pada IOI yang akan datang. Go Get Golds!

 

Scientific Committee,

Tim Olimpiade Komputer Indonesia 2016

Leave a Reply